YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 13 Juli 2012

Cinta Tak Pandang Bulu


Akhirnya blog ini punya Drama Series juga \(^o^)/ alhamdu? Lillah..
Ini real stories. Cerita ini sebenernya, hal yang paling gue takutin selama kita bersama *hasek
Judulnya aja bisa dibilang agak gemana gitu yak.. bagi kalian yang otaknya rada-rada begitu, jan mikir sampe bawah yak, awas aja! .-.

Okay, let’s see the stories.

Cerita ini dimulai saat gue dan besties polepel cimit cimit mwah mwah gue main ke rumah sahabat gue, Winny. Yang tadinya juga itu niatnya pengen nengokin dia karena dia lagi sakit. Eh malah jadi cerita begini-_-v
*singkat cerita kita sudah di kamar winny* (jangan pada kemana mana ya fikiran nya kalau uda dikamar, tabok nih)
Winny: “Lo pada tau gak kalau gue lagi marahan sama dia?”
Gue+nindya:”DEMI APA?!” rada kaget lah ya mereka kan kemana-mana selalu bersama dalam suka duka berbagi segalanya (?) (kayak lagu smash sama cherrybelle aja-_-“)
Gue:”Gara-gara apadah lo berdua jadi begini?”
Winny:”Gara-gara kedekatan gua sama itu orang..”
Disini winny cerita tentang kedekatan dia sama itu orang.. mau diceritain nggak? :P bikin envy loh ceritanya wkwk certain aja yak! :D owkay..

Winny tadinya diajak jalan bareng sama dia dan teman-temannya. Nah berhubung teman-temannya yang mungkin sudah tau kalau dia ingin jalan sama Winny, jadi mungkin mereka sengaja membiarkan mereka berdua jalan. Xoxo
Mereka sudah seperti orang pacaran deh pokoknya.-.v mereka nonton dan itu orang sengaja memilih bangku paling atas dan pojok (jadi kayak gua sama *uhuk* forget it!) dan ya kalian kaum laki-laki pasti modus lah yaw kalau uda di bioskop, apalagi cuman berdua sama cewek-_-z ngaku gak, gampol nih, zt.
Ya pokoknya mereka makan, jalan, dan nonton. Gue gatau dah tu anak dua bawa duit berapa. Gue aja yang jalan bedua sama *uhuk* abis banyak *menurut gue*.
Yang paling cucacuit itu menurut gue pas mereka main gunting batu kertas. Ya lo semua tau kan kalau main itu cubit, gampar, tonjok (?) audeh lupa, pokoknya yang itudehh._.v

Sebenernya sih semua ini tuh cuma KESALAH PAHAMAN intinya.
She don’t like him, but he like her. But in the other side, her best friend love him. Okay this is complication
Yatapi karena ada “something” aja jadi gede gini masalahnya, errr-___-

Nah sekarang gue sama nindya yang bingung nengahinnya. Gemana gak bingung, gue nya juga lagi ada masalah. Sepele sih, tapi karena ada “something” nya juga jadi gede, bzz.









TO BE CONTINUED

Rabu, 11 Juli 2012

terkena penyakit tifus itu, gaenak.

haaaii. gue baru bisa nge post lagi setelah keadaan gue mulai membaik. kemarin gue terkena penyakit gejala tipes dan asam lambung-_- sumpah gaenak banget! i feel so weak, rawr!
yang bikin gue sakit begitu sih sebenernya ya gue juga, wkwk gue sering begadang, makan dan minum jarang banget. ya itulah gue._.v

okey.. karena gue sudah menjadi korban, gue mau berbagi cerita biar kalian nggak terkena penyakit seperti gue. ;)



Salah besar jika menganggap enteng penyakit ini. Sebab jika kambuh lagi, akan lebih membahayakan !

Penyakit yang ditandai dengan demam tinggi ini kerap menyerang anak-anak. Termasuk balita. Sayangnya, banyak orang tua menganggap remeh tifus. Banyak juga yang masih beranggapan, kalau sudah pernah kena tifus, tak bakalan kena lagi. Padahal, salah besar. Justru lebih bahaya dan bisa menyebabkan kematian.
Di Indonesia, diperkirakan antara 800 – 100.000 orang terkena tifus atau demam tifoid sepanjang tahun. Demam ini terutama muncul di musim kemarau dan konon anak perempuan lebih sering terserang. Yang jelas, meski tifus bisa menyerang anak di atas umur 1 tahun, “korban” paling banyak adalah anak usia 5 tahun. “Tapi belakangan ini, serangan terhadap anak di bawah umur 5 tahun, meningkat jadi 15 persen,” kata dr. Arlin Algerina, SpA, dari RS Internasional Bintaro.
MASUK LEWAT MULUT
Demam tifoid, jelas Arlin, adalah infeksi akut yang disebabkan bakteri Salmonella typhi. Tidak seperti virus yang dapat beterbangan di udara, bakteri ini hidup di sanitasi yang buruk seperti lingkungan kumuh, makanan, dan minuman yang tidak higienis. “Dia masuk ke dalam tubuh melalui mulut, lalu menyerang tubuh, terutama saluran cerna.”
Proses bekerjanya bakteri ini ke dalam tubuh manusia lumayan cepat. Yaitu 24-72 jam setelah masuk, meski belum menimbulkan gejala, tetapi bakteri telah mencapai organ-organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang, dan ginjal. “Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari.”
Nah, gejalanya sendiri baru muncul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa-masa itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak. Organ tubuh lalu merangsang sel darah putih mengeluarkan zat interleukin. Zat inilah yang akan merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang masuk ke hati akan masuk kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya.
Namun tidak seluruh bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan demam tifoid. “Saat kuman masuk, tubuh berupaya memberantas kuman dengan berbagai cara. Misalnya, asam lambung berupaya menghancurkan bakteri, sementara gerakan lambung berupaya mengeluarkan bakteri. Jika berhasil, orang tersebut akan terhindar dari demam tifoid.”
KENALI GEJALA
Cara terbaik menghadapi demam tifoid adalah mengetahui gejala awal penyakit ini. Antara lain:
* Demam lebih dari seminggu
Siang hari biasanya terlihat segar namun malamnya demam tinggi. Suhu tubuh naik-turun.
* Mencret
Bakteri Salmonella typhi juga menyerang saluran cerna karena itu saluran cerna terganggu. Tapi pada sejumlah kasus, penderita malah sulit buang air besar.
* Mual Berat
Bakteri Salmonella typhi berkumpul di hati, saluran cerna, juga di kelenjar getah bening. Akibatnya, terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung sehingga terjadi rasa mual.
* Muntah
Karena rasamual, otomatis makanan tak bisa masuk secara sempurna dan biasanya keluar lagi lewat mulut. Karena itu harus makan makanan yang lunak agar mudah dicerna. Selain itu, makanan pedas dan mengandung soda harus dihindari agar saluran cerna yang sedang luka bisa diistirahatkan.
* Lidah kotor
Bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah. Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas.
* Lemas, pusing, dan sakit perut
* Terkesan acuh tak acuh bahkan bengong
Ini terjadi karena adanya gangguan kesadaran. Jika kondisinya semakin parah, seringkali tak sadarkan diri/pingsan.
* Tidur pasif
Penderita merasa lebih nyaman jika berbaring atau tidur. Saat tidur, akan pasif (tak banyak gerak) dengan wajah pucat.
PENGOBATAN HARUS TUNTAS
Bila demam tifoid masih terbilang ringan, istilahnya gejala tifus atau paratifus, dokter akan menyarankan banyak istirahat, banyak minum, dan obat antibiotik yang diberikan harus dihabiskan.

Perawatan dan pengobatan bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit, mencegah terjadinya komplikasi, serta mencegah agar tak kambuh kembali. “Sebab, meski masih tahap ringan, kuman terus menyebar dan berkembang-biak dengan cepat,” jelas Arlin.
Sayangnya, diagnosa demam tifoid pada anak-anak cukup sulit dilakukan. “Pada sejumlah anak, mereka tak mengeluh mual, pusing, atau suhu tubuhnya tinggi. Anak hanya bisa menangis atau rewel.” Pemeriksaan laboratorium pun kerap sulit dilakukan karena anak umumnya meronta jika harus diambil darahnya.
Untuk tifus yang sudah berat, penderita diharuskan menjalani perawatan di rumah sakit. Biasanya selama 5-7 hari harus terus berbaring. “Setelah melewati hari-hari itu, proses penyembuhan akan dilanjutkan dengan memobilisasi bertahap.” Hari pertama, dudukkan anak 2 x 15 menit, lalu meningkat 2 x 30 menit di hari kedua, dan seterusnya. Baru kemudian belajar jalan.
BISA KAMBUH LAGI
Yang jelas, lanjut Arlin, demam tifoid tak boleh dianggap enteng. “Harus diobati secara total.” Karena itu, jika dosis obat ditetapkan 4 kali sehari, harus ditaati. “Kalau cuma diminum 3 kali sehari, kuman tak akan mati.” Pengobatan yang tak tuntas, membuat bakteri akan terus terbawa dan berkembang biak. “Tingkat kemungkinan kambuh lagi, sampai 15 persen.”
Arlin kembali mengingatkan, betapa cepatnya bakteri ini berkembang biak dan menjalar ke mana-mana melalui pembuluh darah. “Bisa menyerang paru-paru, hati, hingga otak.”
Padahal, jika demam tifoid sudah tergolong berat, akan sulit diobati karena sudah terlanjur terjadi komplikasi. Misalnya, bakteri sudah membuat usus bocor (perforasi) sehingga timbul pendarahan ketika buang air besar. Usus pun sudah sulit sekali mencerna makanan karena selaputnya sudah terinfeksi (peritonitis).”Tak ada jalan lain, kecuali operasi untuk memperbaiki ususnya yang bolong.”
Serangan lainnya adalah ke paru-paru yang membuat penderita sulit bernapas. Yang lebih parah, jika bakteri sudah masuk ke otak. “Anak akan kejang-kejang, tak sadarkan diri, bahkan koma beberapa saat.”
Pencegahan Demam Tifoid / Tifus
Menurut Arlin, pencegahan harus dilakukan dari 2 hal:
* LINGKUNGAN HIDUP
1. Sediakan air minum yang memenuhi syarat. Misalnya, diambil dari tempat yang higienis, seperti sumur dan produk minuman yang terjamin. Jangan gunakan air yang sudah tercemar. Jangan lupa, masak air terlebih dulu hingga mendidih (100 derajat C).
2. Pembuangan kotoran manusia harus pada tempatnya. Juga jangan pernah membuangnya secara sembarangan sehingga mengundang lalat karena lalat akan membawa bakteri Salmonella typhi. Terutama ke makanan.
3. Bila di rumah banyak lalat, basmi hingga tuntas.
* DIRI SENDIRI
1. Lakukan vaksinasi terhadap seluruh keluarga. Vaksinasi dapat mencegah kuman masuk dan berkembang biak. Saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid) atau tipa (tifoid-paratifoid). Untuk anak usia 2 tahun yang masih rentan, bisa juga divaksinasi.
2. Menemukan dan mengawasi pengidap kuman (carrier). Pengawasan diperlukan agar dia tidak lengah terhadap kuman yang dibawanya. Sebab jika dia lengah, sewaktu-waktu penyakitnya akan kambuh.
Kebal Antibiotik
Yang “mengerikan”, papar Arlin, penelitian menunjukkan, kini banyak kuman Salmonella typhi yang kebal terhadap antibiotika. Akhirnya, penyakit ini makin sulit disembuhkan. “Tapi untungnya metode pengobatan juga sudah maju sehingga separah apa pun, bisa disembuhkan.”
Hanya saja, jika bakteri sudah menyerang otak, tetap akan membawa dampak. Misalnya, kesadarannya berkurang, kurang cepat tanggap, dan lambat dalam mengingat. Jadi, jangan sepelekan demam tifoid dan rawat anak baik-baik jika ia terserang penyakit ini.
Makanan Yang Dianjurkan
* Boleh semua jenis makanan, yang penting lunak.
* Makanan harus mudah dicerna, mengandung cukup cairan, kalori, serat, tinggi protein dan vitamin, tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
* Makanan saring/lunak diberikan selama istirahat.
* Jika kembali kontrol ke dokter dan disarankan makan nasi yang lebih keras, harus dijalankan.
* Untuk kembali ke makanan “normal”, lakukan secara bertahap bersamaan dengan mobilisasi. Misalnya hari pertama makanan lunak, hari ke-2 makanan lunak, hari ke-3 makanan biasa, dan seterusnya.